Nama : Maizil Putra
Lokal : B. Indonesia A2
Nomor : 10
Lampiran :
3 halaman
Judul :
Ceramah Maulid Nabi di Masjid Jami’ Darussalamam oleh
Kh Ahmad Busyairi Nafis
Assalamu’alaikum
warah matullah wabarakatuh.
Wa’alaikumsalaam
warah matullahi wabarakatu.
(pendengar)
Alhamdulillah
assalatuwassalamu’ala asrafil hamdillah sayyidina muhammadin ‘abdillah wa’ala
‘alihi washahbihi wamanasara mawadahwah, wazkurullahillam ta’lim. A’uzubillahiminasyaithanirrajim, wazkururiyarkurkum
wazkururiwayatakhfuruun fakaalanabiyyasalallahu’alaihi wassalam, uzkurullaha
hattayatakhfuruun. Sadakallahu warasuluh wa’ala alihiwassalam.
Para
zaki zakrah alim ulamak, para umarak yang kami muliakan. Tadi sudah
berulang-ulang diucapkan nama beliau beliau satu persatu, jadi saya tidak ulangi lagi dah, itu
ajadah, ya. Tidak
mengurangi rasa mualadanta’zian kami, karna jadwal malam ini adalah jadwal
ta’lim, jadi untuk tidak membuat para malaikat lupa menulis pahala ta’lim kita,
dalam kesempatan ini saya akan menguraikan satu hadis uraian mukhadimatul ka’idahimatuhuta’ala. Saat Rasulullah
syalallahu ‘alaihisalam bercerita tentang nabi sulaiman ‘alaihi wassalam kata
baginda nabi pada waktu itu, sulaiman ‘alaihisalam pada suatu malam pernah
berkata “lailatuffannamlailata
anas saf’inanra’atan”. Malam ini saya akan menggilir tujuh
puluh istri saya dalam satu malam.riwayat lain tabraniinanra’atan
lapan
puluh istri.
Di
syari’at syari’at umat terdahulu, ya. Tekat beliau saya akan gilir bini saya yang delapan
puluh orang dalam satu malam. Yang
masing-masing dari delapan puluh ini akan melahirkan seorang pejuang dijalan
Allah Subhanawata’ala.mujadiri.
Lalu
ada disamping beliau yang mengingatkan “qul insya Allah” ucapin donk insya
Allah.
Riwayat
itu kata baginda nabi “falamyaqul” sehingga sulaiman tak ngomong insya Allah, dengan tengkak tiadanya. Lalu
kata baginda rasul, dari tujuh puluh istri yang beliau gilir satupun tidak ada yang
berbuah, ngak ada yang ngelahirin anak kecuali satu, yang satu itu pun dalam
keadaan cacat fisiknya.
Wa ahalussafkhai hishakib, ya .Salah satu lengannya buntu, padahal
dalam ucapan beliau tadi malam saya akan gilir tujuh puluh yang masing masing istri tadi akan
melahirkan seorang pejuang.ya.
Bagaimana
bisa berjuang dijalan Allah kalau fisik ini ngak sempurna.ya.
Tadi,
ya ketika diingatkan ucapin donk insya Allah oleh salah seorang yang hadir pada
waktu itu beliau tak
ngucapin,
ya kata rasul untuk menegakkan
makna dari kalau seandainya sulaiman berkata insya Allah maka niscaya dari yang tujuh puluh
orang istri itu akan melahirkan pejuang-pejuang.
Hal
apa yang ingin kita simpulkan dari riwayat ini kekuatan kalimat insya Allah,
ya. Kita rasakan atau kita
tidak rasakan
lebih wajib kita yakini adanya kekuatan-kekuatan, itu baru insya Allah, yang ulama katakan kalau diniatkan untuk tawadu’ ucapan insya Allah tadi.. maka akan
kembali keberkahannya kepada yang mengucapkan apalagi yang memang ucapan itu adalah zikrullah lailahaillallah.
Bagaimana
masing-masing kalimat punya fungsinya punya kekuatannya. Bukankah pintu surga adalah ucapan lailahaillallah.
Bukankah yang memberatkan timbangan amal kebajikan manusia dihari kiamat, subhanallah
wabihamdi subhanallah bihamdi. Bukankah kalimat yang menyelamatkan nabi yusuf
dari perut ikan lailahaillahantasubhanaka innikuntum ta’lamun.
Bukankah
kalimat yang
menyebabkan Allah beri Allah kepada sayyidina Adam ‘alaihi wassalam. Rabbana
zalamna amfusana waillam takhfirlana warhamna ansyurna minalkhasiriin. Kaliamat-kalimat tadi diucapkan oleh para nabi manusia-manusia yang dekat kepada Allah
Subhanallahuta’ala
dan kita lihat pengaruhnya
yang begitu besar, kebesaran
mereka menjadi
lebih besar ketika mereka
sandarkan kepada kebesaran Allah.
Kekuatan mereka menjadi lebih kuat
ketika
mereka sandarkan kepada
kekuatan
Allah. Kita yang sudah lemah tidak mau
bergantung kepada kekuatan Allah, kita yang miskin tidak mau bergantung dengan
kekayaan Allah, Kita yang tidak sempurna ibadah tidak mengharapkan penyempurnaan ibadah dari Allah.
Kita
hadir di masjid-masjid yang
seperti
ini capek sedikit ngak apa-apa, insya Allah
ada
hitungan oleh Allah. Amiin. (pendengar). Dalam kesempatan kali ini
saya menyudahi,ya. Itu
saja sekedar bisa saya
sampaikan sekedar ya satu
hadist yang kita saksikan
oleh-oleh majlis kita pada malam hari ini, disamping hadist-hadist tadi yang
telah disampaikan para alim ulama kita.
Mudah-mudahan,ya , akhirnya
kita dari majlis ini, ya, memberi pengaruh pada perubahan hidup kita di dunia
sampai di akhirat. Amiiin . (pendengar) kurang dan lebih saya mohon maaf,
sekaligus kita tutup dengan membaca doa. Kita awali dengan membacakan surat
fatehah. Kita tujukan kepada para alim ulama yang telah pernah mengajar di
masjid ini. Paling khusus almarhum Abdullah dan imam syafi’i. para alim ulamak
lainnya. Serta yang telah mewakafkan dan telah membantu selama ini pembangunan
masjid, ya, terkhusus juga manta ketua masjid kita yang pada malam ini sudah
hadir. Semuanya, ya, faillam yanfikuun dan kita lanjutkandengan ihram, semoga
kita mendapat keringat amal pahala kita. Alfatehah.
Bismillahirrahmanirrahim walhamdullharirabbil’alamin
sallim wassallim wabarikh ‘alamuhammad (doa’ bersama)
Walhamdulillahirabbil’alamin
Assalamu’alaikum warah matullahi wabarakatuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar