Rabu, 29 Mei 2013

transkripsi bahasa indonesia group a bp 2011

Nama               : Maizil Putra
Lokal               : B. Indonesia A2
Nomor             : 10
Lampiran         : 3 halaman
Judul   :
Ceramah Maulid Nabi di Masjid Jami’ Darussalamam oleh Kh Ahmad Busyairi Nafis

Assalamu’alaikum warah matullah wabarakatuh.
Wa’alaikumsalaam warah matullahi wabarakatu. (pendengar)
Alhamdulillah assalatuwassalamu’ala asrafil hamdillah sayyidina muhammadin ‘abdillah wa’ala ‘alihi washahbihi wamanasara mawadahwah,  wazkurullahillam ta’lim. A’uzubillahiminasyaithanirrajim, wazkururiyarkurkum wazkururiwayatakhfuruun fakaalanabiyyasalallahu’alaihi wassalam, uzkurullaha hattayatakhfuruun. Sadakallahu warasuluh wa’ala alihiwassalam.
Para zaki zakrah alim ulamak, para umarak yang kami muliakan. Tadi sudah berulang-ulang diucapkan nama beliau beliau satu persatu, jadi saya tidak ulangi lagi dah, itu ajadah, ya. Tidak mengurangi rasa mualadanta’zian kami, karna jadwal malam ini adalah jadwal ta’lim, jadi untuk tidak membuat para malaikat lupa menulis pahala ta’lim kita, dalam kesempatan ini saya akan menguraikan satu hadis uraian mukhadimatul ka’idahimatuhuta’ala. Saat Rasulullah syalallahu ‘alaihisalam bercerita tentang nabi sulaiman ‘alaihi wassalam kata baginda nabi pada waktu itu, sulaiman ‘alaihisalam pada suatu malam pernah berkata “lailatuffannamlailata anas saf’inanra’atan”. Malam ini saya akan menggilir tujuh puluh istri saya dalam satu malam.riwayat lain tabraniinanra’atan lapan puluh istri.
Di syari’at syari’at umat terdahulu, ya. Tekat beliau saya akan gilir bini saya yang delapan puluh orang dalam satu malam. Yang masing-masing dari delapan puluh ini akan melahirkan seorang pejuang dijalan Allah Subhanawata’ala.mujadiri. Lalu ada disamping beliau yang mengingatkan “qul insya Allah” ucapin donk insya Allah.
Riwayat itu kata baginda nabi “falamyaqul” sehingga sulaiman tak ngomong insya Allah, dengan tengkak tiadanya. Lalu kata baginda rasul, dari tujuh puluh istri yang beliau gilir satupun tidak ada yang berbuah, ngak ada yang ngelahirin anak kecuali satu, yang satu itu pun dalam keadaan cacat fisiknya. Wa ahalussafkhai hishakib, ya .Salah satu lengannya buntu, padahal dalam ucapan beliau tadi malam saya akan gilir tujuh puluh yang masing masing istri tadi akan melahirkan seorang pejuang.ya. Bagaimana bisa berjuang dijalan Allah kalau fisik ini ngak sempurna.ya.
Tadi, ya ketika diingatkan ucapin donk insya Allah oleh salah seorang yang hadir pada waktu itu beliau tak ngucapin, ya kata rasul untuk menegakkan makna dari kalau seandainya sulaiman berkata insya Allah maka niscaya dari yang tujuh puluh orang istri itu akan melahirkan pejuang-pejuang.
Hal apa yang ingin kita simpulkan dari riwayat ini kekuatan kalimat insya Allah, ya. Kita rasakan atau kita tidak rasakan lebih wajib kita yakini adanya kekuatan-kekuatan, itu baru insya Allah, yang ulama katakan kalau diniatkan untuk tawadu’ ucapan insya Allah tadi.. maka akan kembali keberkahannya kepada yang mengucapkan apalagi yang memang ucapan itu adalah zikrullah lailahaillallah.
Bagaimana masing-masing kalimat punya fungsinya punya kekuatannya. Bukankah pintu surga adalah ucapan lailahaillallah. Bukankah yang memberatkan timbangan amal kebajikan manusia dihari kiamat, subhanallah wabihamdi subhanallah bihamdi. Bukankah kalimat yang menyelamatkan nabi yusuf dari  perut ikan lailahaillahantasubhanaka innikuntum ta’lamun.
Bukankah kalimat yang menyebabkan Allah beri Allah kepada sayyidina Adam ‘alaihi wassalam. Rabbana zalamna amfusana waillam takhfirlana warhamna ansyurna minalkhasiriin. Kaliamat-kalimat  tadi diucapkan oleh para nabi manusia-manusia yang dekat kepada Allah Subhanallahuta’ala dan kita lihat pengaruhnya yang begitu besar, kebesaran mereka menjadi lebih besar ketika mereka sandarkan kepada kebesaran Allah.
Kekuatan  mereka menjadi lebih kuat ketika mereka sandarkan kepada kekuatan Allah. Kita yang sudah  lemah tidak mau bergantung kepada kekuatan Allah, kita yang miskin tidak mau bergantung dengan kekayaan Allah, Kita yang tidak sempurna ibadah tidak  mengharapkan penyempurnaan ibadah dari Allah.
Kita hadir di masjid-masjid yang seperti ini capek sedikit ngak apa-apa, insya Allah ada hitungan oleh Allah. Amiin. (pendengar). Dalam kesempatan kali ini saya menyudahi,ya. Itu saja sekedar bisa saya sampaikan sekedar ya satu hadist yang kita saksikan oleh-oleh majlis kita pada malam hari ini, disamping hadist-hadist tadi yang telah disampaikan para alim ulama kita.
Mudah-mudahan,ya , akhirnya kita dari majlis ini, ya, memberi pengaruh pada perubahan hidup kita di dunia sampai di akhirat. Amiiin . (pendengar) kurang dan lebih saya mohon maaf, sekaligus kita tutup dengan membaca doa. Kita awali dengan membacakan surat fatehah. Kita tujukan kepada para alim ulama yang telah pernah mengajar di masjid ini. Paling khusus almarhum Abdullah dan imam syafi’i. para alim ulamak lainnya. Serta yang telah mewakafkan dan telah membantu selama ini pembangunan masjid, ya, terkhusus juga manta ketua masjid kita yang pada malam ini sudah hadir. Semuanya, ya, faillam yanfikuun dan kita lanjutkandengan ihram, semoga kita mendapat keringat amal pahala kita. Alfatehah.

Bismillahirrahmanirrahim walhamdullharirabbil’alamin sallim wassallim wabarikh ‘alamuhammad (doa’ bersama)

Walhamdulillahirabbil’alamin

Assalamu’alaikum warah matullahi wabarakatuh..